Kamis, 18 Desember 2008

AIR MATA ANAK CILEMBER

Pagi itu berkabut
aku menangis
ingusku keluar masuk
kuseka meleber kemuka
tak ada yang peduli...

kukencangkan suara itu
hingga lelah isak yang tak henti
nafasku terpenggal oleh ingusku yang kering
sambil bermain kupijakan kaki ketanah
tak ada yang peduli

Cahaya menerangi kearahku
ada orang iseng
aku malu
aku takut

ku berdiri bersandar ditiang gubuk
reot singgah emak mencari nafkah
bajuku koyak
kancing yang terlepasa dan
celana berpipis
masih kutreuskan alunan tangis
tak ada yang peduli

Emakku gemas
air itu dikepalaku
tangan kasar emak membersihkan
aku masih terisak
hanya engkau emakku
yang peduli........

Puisi terinspirasi dengan
anak kecil yang menagis
dipagi hari di Puncak Cilember